Rabu, 21 Maret 2012

TELAGA URUNG

Tempat yang indah, yang memiliki nuansa romantic untuk sepasang kekasih, bagaikan sebuah jurang yang curam. Di huni oleh kegelapan yang mendayu dayu, di atas karma sang raksasa yang tertolak cintanya oleh nyi kembang desa. Di balik lereng lorong Gunung Lawu, cinta mati, Telaga Urung sebagai saksi sejati.

*************
Seperti dendam yang tak tuntas di dalam diriku, ketika aku lebih memilih; mengubur mimpimu, mematahkan nafsumu, untuk memetik ranumku. Di dalam kutukan aku akan menuai biduk, untuk cintamu yang tak berhati.
“Baiklah kakang, cintamu akan terbalas, jika kejantananmu mampu membuatkan sekampung air, juga serakit perahu dalam satu malam!” pintaku, mengharu biru.
“Nyimas jangan khawatir, kakang akan mengerahkan sepuluh ribu para memedi, sepuluh ribu begundal penghuni lereng gunung” jawabnya, yang menggebu-gebu.
“Aku akan menunggu esok pagi yang indah kakang!” pungkasku, ketir.
Hari mulai gelap, saat datangnya kabut kabut menutup selendang pelangi yang terbentang menantang angkuhnya gunung Lawu.Aku terpaksa harus  berpura pura  menerima cintanya dengan syarat itu,agar ia gagal meminangku.Aku sungguh tak mencintainya, namun demi orang tuaku tercinta dan seluruh warga dusun Sayutan aku harus berpura-pura menerima pinangan sang raksasa.
“Biyung,aku gak rela bila ia terus mengancam keluarga kita dan seluruh penduduk dusun Sayutan,aku akan mohon pada sang Maha Kuasa agar menggagalkan persyaratan yang kuajukan” kata ku pada Biyung.
.Malam telah hampir menyapa pagi,telaga dan perahu yang aku syaratkan hampir selesai di kerjakan.Melihat pekerjaan sang raksasa hampir selesai aku dan  para warga Sayutan menjadi gelisah dan panik.Tangis memecah keheningan malam biyung,bopo dan seluruh warga kampung turut berdoa agar usaha sang raksasa gagal  membuat sekampung telaga dan serakit biduk
Mereka berdoa meminta petunjuk pada sang penguasa alam jagad raya ini untuk menggagalkan raksasa menyelesaian telaga dan perahu tersebut agar raksasa gagal menyuntingku sebagai istri.Aku,biyung,bopo dan seluruh waga dusun  berpikir mencari cara untuk menggagalkan sang raksasa.

“Kakang,malam sudah bergulir berganti pagi dan sebentar lagi surya mulai merekah dari ufuk timur membelah kaki langit apakah kakang sudah memenuhi permintaanku?” tanyaku pada sang raksasa yang sangat gelisah dan berwajah garang seakan dia tahu bahwa dia akan gagal memenuhinya.
Sementara para warga sudah berduyun duyun dan telah sampai di kaki lereng gunug lawu untuk membakar merang sebanyak banyaknya  dan memukul lesung sehingga suara kokok ayam bersahut-sahutan seperti saat pagi mulai beranjak.
Para jin dan begundal anak buah sang raksasa berlarian tunggang langgang karena mereka sangat pantang pada sinar matahari.Tubuhnya akan terbakar jika sinar matahari mulai terbit.Tampaknya  sang Raksasa gusar dan garang marah dan mengamuk lantaran usahanya menuai kegagalan untuk mempersembahkan sekampung telaga lengkap dengan biduknya.
Sang raksasa telah gagal meminang untuk menjadikanku sebagai istri .
“Ahhh Nyimas, bagaimana mungkin aku bisa gagal meminangmu?”kata sang raksasa pada nyi kembang desa dengan suara lantang dan mukanya memerah menahan amarah.
“Ini sungguh tidak mungkin nyimas telah kukerahkan seluruh pasukan dan pengikutku kenapa masih gagal aaahhhh ,aku tidak terima atas kegagalan ini nyimas” si raksasa masih mengamuk karena seluruh pasukan jin dan begundal penghuni lereng gunung Lawu telah pergi meninggalkan raksasa yang sedang mengamuk dengan hebat lantaran sinar matahari sudah menguning keemasan pertanda pagi telah usai.
“Kakang,panjenengan sampun boten saged ndamelaken kawulo tlogo kaliyan perahunipun,pramilo kakang  boten saged dados garwa kulo kakang” kataku pada sang raksasa yang sedang ngamuk dan tiba-tiba terhenti karena aku mendekatinya.
Seluruh warga kampung Sayutan bersorak sorai menyambut kegagalan sang raksasa membuat telaga yang lengkap dengan perahunya. Mereka semua sujud syukur pada sang Maha Kuasa karena doanya telah dikabulkan.
“Nyimas, aku ora bakal trimo kekalahanku sak jeroning urip nganti tekan patiku yayi amargo aku tresno sampeyan kelawan patiku” ujar si raksasa padaku.
“Kakang,sampun dados penggalihipun menawi panjenengan boten saged dados garwonipun kawulo,menawi dereng pinaring jodhonipun saking Gusti Kang Maha Kuaos kang mas” jawabku untuk membesarkan hati  sang raksasa agar berhenti mengamuk.
“Ora biso yayi,aku ora trimo karo kekalahanku iki,aku bakalan ngutuk sliramu dadiyo prawan tuwo sing ora bakal pikantuk jodho sing tok karepake sak jeronong uripmu” kutuk sang raksasa pada nyi Kembang desa.
Aku hanya bisa menangis dan  meratapi kutukan dari sang raksasa dan tak bisa berbuat apa-apa untuk melawan kutukan itu.Sementara sang raksasa terus mengamuk dan menghancurkan desa Sayutan secara membabi buta.
Melihat kemarahan sang raksasa akhirnya muncul seekor gajah raksasa yang melawan dan berhasil mengalahkan sang raksasa.Karena kalah sang raksasapun menenggelamkan diri kedalam penampungan air buatannya sendiri.Dan kutukan pada nyi kembang desa menjadi kenyataan.Nyi kembang desa benar-benar menjadi perawan tua seumur hidupnya.
Sang raksasapun juga akan memisahkan para pasangan kekasih yang melintasi tempat keabadiannya atau telaga Urung tersebut,namun sebaliknya dia akan mempersatukan orang yang saling membenci.Sementara itu sang gajah raksasa demi berjaga-jaga kalau sang raksasa datang membalas dendam,diapun menetap dilereng gunung  Mblego.Dan lambat laun tubuhnyapun menyatu dengan gunung Mblego hingga sekarang.
Pembaca boleh mengabadikan keajaiban ini dengan mempotret gunung Mblego dari arah utara,maka akan tampak seperti seekor gajah yang sedang tidur.
Tetapi bisa juga  untuk melihatnya dari desa "Taman Sari" Parang atau dari bukit "Sari Guna" akan tampak lebih jelas.Sedangkan telaga yang dibuat oleh para pengikut sang raksasa oleh para warga "Trosono" diberi nama Telaga Urung pula yang maksudnya "urung dadi" (belum jadi). Entah karena pengaruh kutukan sang raksasa atau memang kondisi tanahnya,telaga tersebut tidak berair hingga sekarang meskipun hujan sangat deras.
Nah bagi pembaca yang penasaran dan ingin membuktikan kebenaran dari cerita ini,bisa berkunjung ke kota Magetan dan menikmati sejuknya  kota dingin "MITRA". Jika pembaca yang senang berpetualang dengan hal-hal mistis dapat membuktikan aura gaib dan mistiknya telaga Urung Ngerong,yang hingga sekarang masih diyakini oleh warga Magetan dan sekitarnya. Dan jangan lupa naik ke Telaga Sarangan dan grojogan Sewu lereng Lawu.
Kisah ini merupakan warisan leluhur yang merupakan kekayaan nusantara yang harus kita jaga  kelestariannya.Dan terlebih penting kita menjaga kelestarian alam ini agar tetap terjaga keseimbangannya. Hindari merusak alam,menebangi pohon-pohon secara besar-besaran tanpa reboisasi.Ini akan mengancam kelestarian alam dapat mengakibatkan tanah longsor .
Pada hakikatnya semua makhluk hidup di atas bumi ini berhak hidup.Maka sudah menjadi tugas kita manusia untuk menjaga kelestarian demi kelangsungan hidup yang akan datang.

Keterangan terjemahan dari bahasa  Jawa :
1.Kakang,panjenengan sampun boten saged ndamelaken kawulo tlogo kaliyan perahunipun,pramilo kakang  boten saged dados garwa kulo kakang = Kakang tidak bisa menyelesaikan telaga dan perahu yang aku pinta maka kakang tidak bisa menjadukanu sebagai istri kakang.
2.Nyimas, aku ora bakal trimo kekalahanku sak jeroning urip nganti tekan patiku yayi amargo aku tresno sampeyan kelawan patiku = Nyimas, aku tidak akan pernah terima dengan kekalahanku ini dalam hidup sampai matiku karena aku sangat mencintaimu nyimas.
3.Kakang,sampun dados penggalihipun menawi panjenengan boten saged dados garwonipun kawulo,menawi dereng pinaring jodhonipun saking Gusti Kang Maha Kuaos kang mas =Kakang sudahlah jangan menjadi sakit hati atas kekalahan ini karena kakang tidak bisa menjadi pendamping saya karena belum jodoh dari sanga Maha Kuasa.
4.Ora biso yayi,aku ora trimo karo kekalahanku iki,aku bakalan ngutuk sliramu dadiyo prawan tuwo sing ora bakal pikantuk jodho sing tok karepake sak jeronong uripmu =Tidak bisa nyimas,aku tidak akan pernah terima dengan semua kekalahan ini dan akan kukutuk dirimu menjadi perawan tua seumur hidupmu yang tidak akan dapat jodoh siapaun yang kamu inginkan.

VANESSYA ANAK MANDIRI

VENESSYA ANAK YANG MANDIRI

Gadis kecil berusia 9 tahun itu bernama Vanessya Angelie Liliyanti, kelas 3 di SDN 16 Pagi Cengkareng Barat.Anak pertama pasangan dari Emi Suyanti dan Llik Budi Hariyanto. Vannessya yang sehari-hari dipanggil Vanes ini sangat mandiri dan mulai memperlihatkan rasa tanggung jawab yang besar serta memiliki jiwa sosial tinggi sejak kecil. Vaness yang dilahirkan di Jakarta pada  Januari  2003 ini senang berenang dan selalu ceria. Responnya seperti seorang yang sudah dewasa ketika seseorang mengajaknya ngobrol hal-hal yang agak serius meski sifatnya yang pemalu sangat kental terlihat.
 “Vanessya bangun sayang, sudah pukul 5 pagi nak, saatnya  bangun dan mandi untuk bersekolah” suara mamanya membangunkan dengan perlahan.
“Ya Mam,Vaness sudah bangun ini mau mandi kok “ sahut Vanessya bergegas ke kamar mandi. 
Seperti biasa mandi dan berganti baju sekolah dilakukannya sendiri tanpa harus diatur mamanya. Mencium tangan mamanya adalah kebiasaan rutin yang tidak pernah dilupakan Vaness sebelum berangkat ke sekolah
“Assalamualaikum, Mam Vaness berangkat ya da daa…” pamit gadis kecil dengan rambut kepang dua itu mamanyayang sebentar kemudian juga akan berangkat bekerja.
“Ya sayang hati-hati, belajar yang rajin ya saying… muaahh muaahhh” cium mamanya di kening dan pipi Vaness.
Vaness membonceng motor papanya yang sekalian berangkat kantor. Kepada papanya tidak lupa juga diucapkannya salam dan mencium tangannya ketika sampai didepan sekolahnya.
“ Dadaa sayang belajar yang baik yaa ? “ kata papanya sambil berlalu dari hadapan Vaness yang berlari kecil memasuki halaman sekolah sambil melambaikan tangan kepada papanya.
Selama perjalanan menuju kantornya, Pak Budi demikian panggilan sehari-hari papa Vaness itu teringat masa kecil putri sulungnya ini. Kecintaannya yang begitu mendalam kepada Vaness membuatnya tidak pernah rela melihat air mata jatuh dari mata putrid kecilnya ini. Bersama-sama istrinya, Emi, mereka berdua bekerja keras mencukupi kebutuhan keluarga terutama keperluan sekolah Vaness dan adiknya yang masih bayi.
Hidup sederhana namun berkecukupan bembuat keluarga ini mendapatkan kebahagiaan didalam perjalanan hidup sehari-harinya. Rumah mungil namun bersih dengan tanaman-tanaman hias dan beberapa tanaman obat tertata rapi diseputar teras menambah asrinya rumah tinggal keluarga sederhana ini. Pak Budi yang rajin mengurus tanaman menyadari bahwa meskipun kecil rumah sebagai tempat berkumpulnya keluarga perlu memiliki suasana nyaman dan segar yang kesemuanya ini adalah bagian dari pembentuk kebahagian rumah tangganya bersama Emi,  istrinya,  dan kedua putrinya. Kebahagiaan yang dibangun dengan komunikasi yang harmonis didalam sebuah rumah mungil yang asri, meski tidak ditopang dengan harta atau kekayaan melimpah.
Ketika berusia 2 bulan, Vaness sempat dirawat di rumah sakit karena gangguan di pencernaan. Ia dirawat kurang lebih 3 minggu sebagai pasien paling kecil saat itu. Kedua orang tuanya begitu cemas akan keadaanVaness yang saat itu adalah anak semata wayang yang terasa masih terlalu kecil untuk menerima penderitaan tersebut. Meskipun mamanya mengambil cuti untuk menunggu Vaness, papanya tetap saja selalu mondar-mandir dari kantor, kerumah terus bergegas menuju rumah sakit  menengok Vaness yang di rawat untuk membawakan pakaian ganti dan memberikan kesempatan pada istrinya untuk istirahat. Pak Budi tetap bekerja agar bisa membiayai pengobatan ini. Istrinya yang sangat mengkawatirkan keadaan Vaness bahkan sampai kurus badannya. Akhirnya Tuhanpun memberi kesembuhan dan kini tumbuh menjadi gadis kecil yang ceria, mandiri,  sedikit manja tapi bertanggung jawab.
========================================================
Rutinitas ia jalani dengan  penuh ceria sementara papa dan mamanya bekerja.Dulu ketika masih kelas 1 masih ada pengasuhnya yang tinggal di rumah,tapi setelah kelas 2 ini dia mulai terbiasa tanpa pengasuh,Dia sudah bisa mandiri dan membagi waktu dengan sendirinya.Dari TK sanpai saat ini dia selalu rangking.
Saat di Taman Kanak-Kanak dia dapatkan predikat peringkat  1 murid teladan.Kelas 1 SD berturut turut rangking 1 di semester 1 dan 2 .Sedangkan di Kelas 2 kemarin rangking 1 di semester 1 dan rangking ke 2 di semester ke 2.Anak dari keluarga sederhana ini menjadi sosok anak yang penurut bahkan tidak banyak tuntutan ini dan itu ketika teman sepermainannya punya banyak mainan mahal dan mewah.
“ Hallo Vaness sayang,sudah maem siang belum sayang?” tanya mamanya melalu hand phone. Yang dalam satu hari ada beberapa kali telepon untuk memonitor kegiatan Vaness.
“Sudah mama,Vaness sudah maem siang dan tadi sudah pulang less bahasa Inggris dan bimbel” jawab Vaness
“Baiklah sayang kamu sekarang istirahatlah ya boleh sambil rebahan dan nonton film kartun sayang, muuaahhh I love You “ lanjut mamanya diujung telephone
“Ya mama..muaahhh Love mama too “ jawab Vanes sambil menutup mengakhiri pembicaraan di hand phonenya.
Begitu padatnya jadwal Vanessya sepulang sekolah Vanessya sudah disibukkan dengan jadwal harian yaitu les bahasa Inggris dan ikut bimbel untuk semua mata pelajaran.Sedangkan sore harinya dia ikut TPA (Taman Pendidikan Al Qur’an).Malam jika masih ada PR yang harus di chek lagi baru dia belajar lagi dengan mamanya.
Sungguh anak yang luar biasa saat sekarang ini seusia Vaness sudang berani tinggal di rumah sendirian tanpa ditemani pengasuh ataupun saudara yang tinggal di rumahnya.Keadaan ini memang sangat terpaksa setelah beberapa kali mendapat pekerja rumah tangga yang selalu tidak beres dan sibuk bermain hand phone tanpa mengurusi Vaness.
Akhirnya Ibu Emi terpaksa tidak memakai pekerja rumah tangga, karena seringnya kasus pencurian dan penculikan yang dilakukan oleh pekerja rumah tangga seperti yang dibrritakan di Televisi,Ia harus siap mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sendiri dan Vaness juga sendirian tanpa pengasuh.
Beruntung Vaness anak yang cerdas dan berani.Ia bisa mandiri sampai mamanya pulang bekerja.Bahkan terkadang Vaness bisa membantu menyapu lantai dan mencuci piring bekas dia makan.
Suatu hari saat mamanya pulang bekerja dan sesampainya di rumah.
“Mama tadi Vaness bantu pekerjaan mama mencuci piring,menyapu dan mengepel lantai”kata Vaness pada mamanya.
“Wah anak mama pintar dan mandiri,terima kasih sayangku,kamu anak yang rajin muaaaahhh” jawab Ibu Emi seraya memeluk erat Vaness sambil bergumam dalam hati sekaligus sedih.
“Anakku sudah belajar bertanggung jawab dan mandiri,anak yang rajin dan pintar maafkan mama sayang yang tak sempurna memberimu kebahagiaan” katanya dalam hati sambil memeluk Vaness dan menahan air mata agar dia tidak terlihat sedih di depan Vaness.
“Vaness makasih sayang karena kamu telah jadi anak yang rajin dan mandiri,mama bangga padamu sayang” kata Ibu Emi sambil melepaskan pelukan itu dan perlahan bergegas melakukan pekerjaan rumah yang lain.
“Hari sudah sore sayang sudah pukul 5 sore Vaness mandi yaa,gosok giginya yang lama ya biar bersih,dan sabunan yang bersih sayang” kata mamanya pada Vaness.
“Iya mama Vaness mandi dulu ya”sahut Vaness yang segera bergegas kekamar mandi telah disiapkan air hangat oleh mamanya karena cuaca terasa dingin sepertinya akan turun hujan.
Senja tidak meranum dan cakrawala jingga nampaknya enggan merona di kakilangit karena awan nampak hitam dan bergemuruh akan menumpajkan hujan dari langit.Tidaklama kemudian senja mulai mengelupas dan perlahan dewi malam berpendar.Rintik  hujan mulai merinai dia awal bulan Maret ini.
Sore ini kebetulan TPA sedang libur jadi Vaess tidak mengaji,Pak Budi pulang kira-kira pukul 21.00 nanti,jadi Vaness hanya berdua mamanya sambil menunggu papanya pulang.Biasanya Vaness minta dibawain makanan untuk makan malam.
Kehangatan itu kembali terasa saat Pak Budi sudah pulang ker rumah dan kembali berkumpul bertiga dengan Vanes dan Ibu Emi.Bercanda ria bersama seakan kebahagiaan menghangatkan suasana.
Vanessya sosok bocah kecil yang sahaja dan pemberani.Ia terkadang merasa sangat kasihan pada mamanya yang sudah lelah bekerja sepulang di rumahmasih di sibukkan dengan pekerjaan rumah.dan ia berusaha membantu dengan semampunya yang membuat mamanya merasa bangga.
Vanessya anak yang mandiri dalam belajar dan berprestasi di kelasnya,pernah mengusap air mata mamanya ketika  tak sengaja menagis,selalu marah bila ada peminta-minta atau pengamen bila tak dikasih uang lantaran tidak ada recehan,menemani mamanya saat detik-detik kelahiran adiknya, pernah menggorengkan telur untuk papa dan mamanya untuk makan malam saat kelelahan sepulang bekerja.
Dan semua itu tanpa diminta mamanya.Dengan kesadaran Vanessya sendiri merasa kasihan dan sayang pada mama dan papanya.
Pendidikan karakter itu di mulai sedini mungkin akan membentuk pribadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab.Di kota Metropolitan yang semua serba mewah ini tidak semua merasakan gemerlap kemewahan.
Kesederhanaan dalam bersikap dan berpola hidup untuk membentuk karakter yang berkepribadian yang mandiri dan bertanggung jawab adalah tanggung jawab ormasing-masing orang tua.
Vanessya gadis kecil yang mandiri dalam kesendiriaan sehari-hari ditinggal kedua orang tuanya bekerja demi masa depannya kelak.

*****************************************************************

Kamis, 15 Maret 2012

AKU RINDU AYAH


Embun  mulai merintik  di pertigaan malam yang  perlahan bergulir,angin dingin  menusuk tulang menerobos melalu ventilasi jendela kamar depan tempat aku membaringkan  ragaku setiap malam tiba.Sayup terdengar senandung burung mulai merdu memecah hening pertanda pagi  mulai mengelupas.Entahlah mata ini sulit terpejam  sejak tadi malam  anganku  gelisah tidak menentu,sampai malampun telah beranjak  mata inipun tidak bisa terpejam,padahal raga ini cukup letih semenjak pulang bekerja. 

“Breenk breeng “ suara kucing  menjatuhkan  tong sampah depan rumah.Suara  jengkrik masih sayup terdengar .Ada bunyi langkah kaki beberapa orang menuju ke mushola untuk shalat shubuh berjama’ah.
Adzan shubuh telah berkumandang  berseru untuk umat muslim saatnya menjalankan ibadah sholat shubuh.Aku beranjak dari tempat  tidur  dan segera kekamar mandi  untuk mandi pagi sekalian ambil air wudhu dan  segera shalat shubuh.Seperti biasa  aku selalu berdoa untuk Ibu dan ayah dan juga berdzikir  sesaat.Di situlah aku menumpahkan segala penat mengadu dan berkeluh kesah pada Nya. Padahal lebih indah lagi jika dilakukan di pertigaan malam  saat semua orang terlelap dalam mimpi kita bangun dan mengerjakan shalat  tahajud.

Entahlah aku menangis tanpa sengaja air mataku berjatuhan membasahi  sajadah ku.Tiba-tiba aku sangat merindukan  ayahku.Merindukan sosoknya yang hangat dan penuh kasih sayang.Ayahku telah  beristirahat dengan tenang disisi Allah SWT semenjak aku masih  berusia  5 tahun.Ayahku  seorang petani dan pengrajin caping (topi yang dipakai para petani yang berbentuk kerucut  lebar) yang terbuat dari anyaman bambu apus.

Kata ibu almarhum ayahku tidak sakit parah waktu itu,hanya masuk angin  dan  kelelahan sepulang dari sawah.Ayahku  seorang pekerja keras  bahunya yang kekar  dan legam terbakar matahari saat bekerja di sawah tak menyurutkan semangatnya  untuk terus bekerja untuk menghidupi keluarga.Ayah dan ibu hanya mempunyai dua orang anak yaitu kakakku laki-laki yang bernama Hari Susanto dan aku  nama lengkapku Emi Suyanti.

Sepulang dari sawah ayahku melanjutkan pekerjaan dirumah yaitu menganyam  lembaran  tipis bambu apus yang sudah  dihaluskan siap dianyam untuk membuat  topi caping.Kebetulan di rumah waktu itu ada beberapa pekerja yang setiap hari mengerjakan anyaman bambu.Kata ibuku  jika sudah  terkumpul semuanya mencapai satu mobil truk yang siap untuk dikirim dan dipasarkake daerah  Lumajang  dan Tulung Agung.

Ayahku seorang yang sangat sabar dan penyayang.Sosok ayah yang begitu hangat dan mengayomi bagi keluarga.Sebelum ayah meninggal  kami  menetap di sebuah desa Ringin Agung di Magetan.sekitar !3 kilometer dari Telaga Sarangan.Kami  keluarga sederhana yang berkecukupan  hidup  penuh dengan kebahagiaan.

Kini  aku  merindukan  kehangatan ayah  tangan kekar yang pernah menggendongku, dan  menbgusap-usap punggungku ketika  aku mau tidur.Ayah juga sesekali mendongengkan aku  cerita lucu yang mengantarkan aku tidur.Kini  aku hanya bisa mengingat kenangan indah itu.Aku hanya punya  satu foto peninggalan ayah sebagai obat kangen disaat aku merindukannya.
Aku hanya bisa berurai air mata  karena menahan rasa kangen yang teramat sangat.JIka sedang dilanda rasa ini aku hanya bisa mengirimkan doa untuk  alamrhum ayahku.Semoga  ayah beristirahat  dengan  tenang  dan damai disiNya mendapat tempat yang mulia  dan semua amal ibadahnya di terima oleh Allah SWT.Amin.
“Ayah  aku  hanya bisa mengirim doa saja untukmu disaat aku merindukanmu”
gumamku dalam hati Ada sebuah  sepeda tua peninggalan almarhum ayah sampai saat ini masih terawat.Sepeda itu asli  buatan Belanda.Jika sekarang  sudah  tergolong barang antik karena sudah jarang yang punya.Kalaupun ada  yang jual tentu harganya sudah mahal.Sepeda itu dulunya  di pakai ayah untuk pergi ke sawah.

Sepeninggal  ayah aku dan ibu hijrah ke desa  tempat ibuku dilahirkan  di desa  Rejosari  Gorang-Gareng  masih satu wilayah kabupaten  Magetan.Sedang kakakku masih tetap di sana  di Magetan ikut nenekku  (ibu dari almarhum ayahku).Kakakku  bersekolah  di Magetan,sedang aku di Gorang-Gareng,kami  dibesarkan terpisah.Walaupun begitu  kami masih sering bertemu meski satu bulan sekali.
Semenjak kepergian ayak kami jadi kesepian.Tidak ada lagi yang menggendongku saat aku nangis.Kini hanya ibuku satu-satunya tempatku bermanja.Setelah aku masuk sekolah Taman Kanak-Kanak  aku mulai mengerti  bahwa  kehilangan ayah itu menyedihkan tetapi kita tidak boleh larut dalam kesedihan it uterus menerus.Sepeninggal ayahku ,ibu  mendidikku disiplin dan bertanggung jawab.Ibu sering bilang padaku :
  “Emi , kamu tidak boleh menjadi anak yang cengeng atau malas, kamu harus menjadi anak yang  disiplin dan mandiri dan belajar bertanggung jawab karena ini pesan almarhum ayahmu sayang”
“Iya bu,aku berjanji menjadi anak yang rajin dan mandiri bu supaya ayah disana bahagia ” jawabku pada ibu.

Kemudian  Ibu  tak pernah lupa mengingatkanku untyuk selalu rajin sholat lima waktu agar aku bisa dekat dengan sang Maha Pencipta dan selali mengirimi doa untuk ayah tercinta.Aku akan selalu ingat pesan ibu bahwa  yang meringankan dosa orang tua adalah  doa anak-anak yang sholeh dan soleha.Makanya kau selalu rajin sholat lima waktu dan rajin berdoa untuk kedua orang tua.

Agar doa ini sampai padaNya  untuk  ayah dan ibu tercinta agar selalu terjaga dalam cintaNya dan LindunganNya.Amin.Ibu sosok wanita  yang kuat dan tegar  tidak pernah mengeluh.Sepeninggal ayahku ibuku bekerja dengan berjualan sayurmayur di pasar  Gorang-Gareng.

Kini  saat aku merindukan ayah aku hanya bisa berdoa sambil menatap foto ini.Foto yanh berukuran KTP dan berwarna hitam putih.
“Ayah… aku merindukanmu.Semoga ayah tenang dan bahagia di sisiNya”

Tak  sadar aku cukup lama menangis mengenang ayah.Lalu segera aku beranjak dari tempat sholat.Rupanya aku cukup lama berdoa dan setelahnya aku merenung mengingat semua kenangan bersama ayah.Segera aku rapikan sajadah dann mukena kutarug di tempat biasa.
Aku segera bergegas  bersiap-siap berangkat bekerja.Matahari mulai mengintip dari ufuk  ronanya mulai  merekah perlahan menghiasi kaki langit.

Saat memulai aktifitas rutin bekerja penugh semangat  seperti pesan aayahku yang selalu ibu ingatkan padaku,bagiku ada dan tiada  ayah tetap ada dalam hatiku.

KETIKA LUKA BELUM TEROBATI


Tengah hari tadi seorang ibu setengah baya,mengandeng  dua anaknya,berjalan tertatih mengusap peluh dan air mata,menyusuri sepanjang  pergudangan dan kawasan industri Miami,.
Terlihat wajahnya yang kusut menahan lelah,perlahan si ibu menghampiri bos tempat kerjaku,dia tanyakan, :  “ Pak mohon maaf numpang tanya  apakah suami saya bekerja didaerah sini?”
“Suami saya bernama Agus rumah kami di Purworejo Jawa Tengah”
sambil menangis dia tunjukkan KTP dan foto suaminya berukuran 3x4,
Dia berkeluh : “Sudah 7 bulan suamiku tidak pulang ke rumah”
“Tidak ada kabar berita,apalagi dia kirimkan biaya hidup dan biaya sekolah untuk anak kami”
Terenyuh hatiku pilu mendengar suaranya yang parau bertutur:
“ Saya harus berhutang untuk ongkos ke Jakarta naik kereta “ tuturnya.
Kini dia menyusuri berbagai tempat mencari suaminya,tak kunjung dia temui,kedua anaknya terlihat diam dan wajahnya yang memelas,dengan tulus  si  bos memberi sejumlah uang  dan 3 bungkus nasi.
Lalu kusodorkan  3 sendok dan sebotol air mineral,terlihat  lahap mereka makan,dan kemudian terlihat lebih segar dari sebelumya.
Lalu dia pamit setelah beberapa saat melepas lelah di mushola.Terlihat  wajahnya menyimpan galau yang begitu dalam ,dan  khawatir  suaminya  berpaling ke wanita lain.
Sudah 7 bln tiada kabar berita,sedih dan perih ke kota tak bertemu dengan belahan jiwa.Sekeping luka ia bawa pulang ke desa  dan harus menelan pil pahit sendiri.
Telah berhari-hari menyusuri  pabrik dan pergudangan untuk mencari suami tercinta namun tak jua bertemu.Dan akhirnya harus pulang tanpa hasih tanpa sebuaha harapan.
Luka  yang ia bawa dari desa  belum mongering dan harus dibawanya pulang kembali yang entah sampai kapan sembuh.
Oh  Tuhan,lindungi dia dan anak-anaknya,berikanlah kekuatan hati dan ketabahan padanya.Dan Engkau bukakan  hati suaminya agar kembali pulang?
Sejenak ku berfikir,kejamnya hidup ini,atau kejam nya pelaku hidup? Ya Rabb lindungilah smua para Ibu...pejuang bagi anak2nya!

LELAKI DALAM KESUNYIAN



Senja perlahan merayap  menghantarkan sang surya kembali keperaduannya, jingga  yang setia juga perlahan memudar  meski esok kan kembali merona di kaki langit.
Sang bayu perlahan  berhembus  dedaunan  menari-nari  melambai  setiap mata  yang memandang.Lelaki setengah tua itu kembali  menyusuri  jalan kecil di gang menuju rumahnya.Pukul  18.05 ia baru pulang bekerja.Sepanjang perjalanan ia terdiam seribu kata dengan  muka kusut  seperti sedang patah hati.
Ya ia sedang  patah hati untuk kesekian kali karena  baru saja putus hubungan dengan sang kekasih.Bukan lantaran ia  tak setia pada kekasih hatinya yang telah di pacarinya 3 tahun ini.Ia di putus  pacarnya karena  Diva kekasih hatinya telah berpaling kepada laki-laki kaya yang lebih mapan  secara ekonomi dan  strata sosial.
“Bayu,aku minta maaf  telah menyakiti hatimu,hubungan kita selesai cukup sampai disini,aku punya pilihan lain yang lebih di setujui orang tuaku,selamat tinggal Bayu,maafkan aku”
Masih terngiang  kata-kata  Diva  di telinga Bayu seperti disambar petir di siang hari.Memang selama inbi hubungan mereka tidak  mendapat restu dari orang tua Diva.Karena  keadaan Bayu yang masih hidup pas-pasan.Rumah masih kost ,mobil apalagi setiap hari pergi bekerja dengan naik Bus Trans Jakarta.
Setelah Diva menyampaikan  kata-kata putus saat mereka makan siang  jam istirahat kantor.Bayu tak tak bereaksi apapun.Tanpa kemarahan yang meledak –ledak akhirnya Bayu segera berlalu dari hadapan Diva.
Meski sebenarnya Diva masih ingin menjaga hubungan  mereka  dengan menganggap Bayu sebagai kakak,namun Bayu  memilih untuk melupakan Diva selamanya.
Diujung  telepon genggam  Bayu hanya mengatakan :
“Diva,kamu layak memilih yang terbaik,dan mungkin aku bukan yang terbaik untuk kau pilih,karena aku hanya punya cinta”
“Selamat tinggal lupakanlah aku selamanya,jangan pernah hubungi aku lagi”
Tak banyak kata yang terucap dari bibir Bayu  yang segera menutup telepon genggamnya dan memasukakn kembali ke saku celana.
Bayu berjalan kea rah kantor  yang tidak jauh dari cafĂ© tempat janjian makan siang bersama Diva.Wajahnya nampak lesu  memasuki ruang kejanya.tak sedikitpun senyuman yang tersungging di pipinya.Yang setiap harinya ia dikenal ramah oleh rekan-rekan sekantornya.
“Yu,kamu kenapa kok jadi lesu begitu tidak seperti tadi pagi saat kulihat wajahmu yang ceria bercanda denganku”
Kata Rani teman Bayu satu ruangan.

“Ceritalah Bayu,siapa tahu aku bisa menolongmu atau paling tidak mengurangi beban di hatimu Yu”
Lanjut Rani.Sebenarnya Rani ini sudah lama memendam perasaan suka pada Bayu.Namun karena Bayu telah mempunyai  pacar Rani menyimpan rapat-rapat perasaan sukanya pada Bayu.
Bayu  hanya menjawab  :
“Tidak ada apa-apa Rani,semuanya baik –baik saja.”
Sambil  berlalu  meninggalkan ruang kerjanya utuk mengambil salah satu dokumen di ruang Managernya.
Rani masih tanda Tanya besar sebenarnya ada apa gerangan dengan Bayu.Tetapi Rani tahu diri mmenggu siatuasi yang tepat untuk mendekati Bayu menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.Pukul 17.00 jam pulang kantor.Baru segera bergegas  pulang padahal biasanya ia masih nongkrong untuk bercanda bersama rekan-rekan lain.Hari itu ia langsung bergegas pulang.
Sesampainya di rumah ia hanya diam dalam kesunyian meski  senja telah hilang dan Dewi malam telah  bergulir  berhias senyum rebulan dan taburan gemintang.Bayu bergegas  keluar  menerawang ke angkasa  untuk menghibur hatinya yang remuk redam.
Dalam sunyi ia bicara pada keheningan bahwa cinta tak selalu memiliki.Bahwa  cinta itu adalah kerelaan orang yang dicintainya untuk bahagia selamanya.