Kamis, 15 Maret 2012

CERPEN KALENG SUSU

"Mba, maaf ya  aku belum bisa buatkan puisi yang mbak pesan ,karena aku lagi ngejar date line puisi dan cerpen untuk antologi"
isi sms dari Cep cas per.

"Ya tidak apa-apa Cep" aku balas sms Cep.

Kemudian aku membalasnya kembali :
"Cep aku boleh ikut tidak antologi itu? "

Jawab Cep : "Boleh mbak,ikut aja coba hubungi Komunitas Puisi dan Sastra atau Mas Abel ,tapi inbox aja dulu mbak"

 Lalu tak sabar karena sms lama  harus tunggu balasan jadi aku lebih baik Telp Cep aja untuk menanyakan soal antologi tersebut.

"Hallo Assalamualaikum Cep apa kabarmu? mengawali percakapan kami melalui ponsel.

Lalu Cep pun menjawab : Waalaikum salam mbak,Allhamdulillah khabarku baik dan sehat bagaimana dengan kabarmu mbak?

" Kabarku baik  Cep  Alhamamdulillah,Cep aku pingin ikut gimana caranya dan apa masih ada peluang Cep ? tanyaku pada Cep.

"Bisa mbak date line sampai tanggal 30 September 2011 jadi mbak kirim aja naskahnya ke komunitas puisi dan sastra" jawab Cep .

Senang sekaligus semangat begitu aku mendapat tawaran untuk ikutan bergabung antologi cerpen dan puisi.Kabar ini aku dapat dari sahabat facebookku yang sangat baik,dialah cep cas per yang hanya aku kenal melalui facebook.

Kami sering sharing mengenai puisi dan bahkan kami pernah menulis puisi berkolaborasi untuk sekedar seru-seruan saja.Malah aku sering minta di buatkan puisi yang bertema kritik sosial karena kupikir si cecep atau hantu gaul julukannya di face book ini pandai menulis puisi bertema kritik sosial .
Dia sangat berani dan kritis,akhirnya aku nekad memberanikan diri untuk mengirim beberapa puisi ke panitia penyelenggara yang bernama Mas Abel atau komunitas puisi dan sastra.

Aku pikir aku bisa mengirimkan puisi saja tanpa cerpen,jadi ku kirim banyak - banyak puisi dengan besar harapan untuk masuk seleksi peserta.
Wah rupanya aku dapat balasan inbok dari mas Abel bahwa puisiku harus di lengkapi cerpen juga yang temanya sama dengan puisi,malah dianjurkan boleh kirim naskah lebih dari satu puisi dan satu cerpen.

Wah aku bingung kelabakan karena memang aku tidak siap untuk menulis cerpen.
Banyak kendala selain waktu lap top di rumah sedang rusak tamatlah riwayatku untuk memulai menulis.
Yah aku tak patah semangat ketika Mas Abel sms ke aku : ''Mba semangat ya,Mbak pasti bisa kalo ada kemauan untuk menulis''.
Wah dia begitu memberikan support padaku untuk terus berusaha menulis.

Lalu ku jawab : ''Terima kasih Mas Abel atas support dan dukungan nya yang diberikan padaku''.

Lalu akupun merenung dan berpikir sejenak dan menyampaikan hal ini pada suami tercinta.Ku  katakan apa  adanya ,lalu dengan bijak dia bilang padaku:

''Jangan pernah menyerah sebelum mencoba,jangan pernah katakan tidak mampu atau tidak bisa padahal kamu belum mencobanya sayang''.

Kemudian aku berpikir sejenak seraya bergumam pada diri sendiri .

''Wah benar juga kata suamiku bahwa aku harus mencoba dan  mencoba ciptakan  suggesti  pikiran untuk mampu atau bisa agar sugesti yang di dalam otak mendorong untuk semangat harus bisa.”

Tanpa pikir panjang lagi aku mulai mencicil menulis cerpen ini dengan peralatan seadanya.
Kalian tahu saya mengetik cerpen ini aku menggunakan apa?
hem mungkin kalian semua tidak menyangka  aku mengetik cerpen ini memakai hp nokia Symbian C06.

Aku ingin membuktikan pada diri ku sendiri bahwa aku mampu untuk memulainya.Mungkin kalian tidak pernah merasakan tersiksanya menulis yang agak panjang dengan memakai handphone ,jari -jari terasa kaku dan tidak bisa mengetik secepat seperti kita mengetik di keyboard atau lap top.

Huft meski agak merasa capek jemariku aku berusaha tetap melanjutkannya paling tidak aku sampai merasa benar -benar lelah dan mengantuk.

“ Mah,sudah larut malam nulisnya bisa dilanjutkan besok saying?”

Kata suamiku tercinta penuh sabar yang tidak menginginkan aku sakit kalau kurang istirahat.


Jam di dinding telah menunjuk kan pukul 23.55 menit,aku masih menekan nekan tombol hp nokiaku sambil berpikir mencari alur cerpen yang sedang kutulis ini yang berjudul ''Cerpen Kaleng Susu''.

Awalnya aku menulis puisi sajak kaleng susu itu tengah malam menjelang pagi setelah rutinitas aku membuatkan susu untuk kedua putriku yaitu Valencia yang berumur  1 tahun dan untuk kakaknya Vanessya yang berumur  9  tahun.

Rutinitas malam setiap 2 atau 3 jam sekali aku terbangun untuk membuat susu untuk mereka berdua.
Sajak kaleng susu adalah tentang kejujuranku pada aksara-aksara yang kutulis bahwa kau hanya mampu menulis puisi dan sajak saja.

Aku tidak mampu entahlah tidak atau belum mampu membuat buku kumpulan puisi karena aku masih terfokus memikirkan susu untuk Valencia dan Vanessya.
Setiap bulan aku harus memikirkan dan mengatur  semua pengeluaran agar balance.
Ya sudah ku niati untuk bekerja dengan niat yang tulus membantu kesimbangan ekonomi rumah tangga paling tidak aku ikut meringankan beban suami.

Andai aku tidak bekerja penghasilan suami hanya pas -pasan saja,tidak ada lebihnya untuk ditabung untuk biaya sekolah anak-anak nantinya.Memang dengan bekerja aku mengorbankan anak-anakku dengan tidak memperoleh kasih  sayangku secara full.Karena selama aku bekerja nak-anak dijaga dan di urus oleh pengasuh.
Aku selalu menanamkan pengertian pada putriku yang sulung Vanessya bahwa mamanya bekerja untuk masa depan dia dan adiknya nanti.Dan Alhamdulilah dia memahaminya dan sangat mandiri sekali.
Sepulang sekolah jadwal putri sulungku sudah menanti,mulai les private untuk semua mata pelajaran,les bahasa inggris dan sorenya harus belajar ngaji di TPA.

Aku juga merasa salut dan bangga pada putriku.Bagaimana tidak dia sangat mandiri,berangkat les dia sealu sendiri tidak mau diantar oleh pengasuhnya.PR dari sekolah dia tidak pernah lupa mengerjakannya,nanti pulang kerja tugasku menanyakana nilai dan cek PRnya .
Aku ibu yang egois aku selalu menuntut putriku mendapat nilai bagus atau 10.Tapi Alhamdulillah nyatanya Vanessya mampu rangking 1 dari TK sampai kenaikan kelas kemarin dia rangking satu terus.Sekarang dia kelas 3.Kemarin kenaikan kelas dia mendapat nilai sangat memuaskan dan mendapat piala.

Aku sangat bahagia dan bangga dengan prestasi Vanessya.Aku mendidiknya dengan disiplin tinggi dan boleh dibilang tegas ya aku memang egois selalu inginkan anakku menjadi  is the best di sekolah nya dan di lingkungan rumah.


Rasanya kebahagiaanku tiada habisnya.Vanessya gadis kecilku yang ayu ,lucu dan pintar tak hanya berprestasi di sekolah namun juga berjiwa sosial yang tinggi.
Dia suka marah kalau ada pengemis atau anak jalanan yang meminta minta jika aku atau papanya melewati begitu saja.

Dia rela memberikan uang jajannya untuk di berikan pada mereka ketika berpapasan di lampu merah atau di tempat parkiran kalu kami jalan - jalan ke mall.Seakan di matanya merasakan kesedihan mereka yang bernasib kurang beruntung.
Tak hanya itu dalam mendidik adiknya putri bungsuku Valencia aku melibatkan Vanessya jadi terkesan aku tidak melulu memperhatikan atau pilih kasih kepada adiknya yang memang lebih membutuhkan banyak perhatian dari pada Vanessya.

Aku kerap melibatkan Vaness panggilanya sehari hari dalam mengurus adiknya jadi menanamkan rasa kasih sayang pada sang kakak untuk  menyayangi dan mencintai adiknya yang masih berumur 1 tahun 3 bulan .Aku minta tolong memakaikan celana atau pamper s atau menyiapkan baju ketika valen panggilan valencia sehari hari akan dimandikan.

Malah yang membuatku kagum Vaness sudah pandai membuat kan susu adiknya sesuai takaran dengan benar.Sungguh aku salut dan bangga pada kedua putri kecilku ini.Merekalah matahari bagiku yang menyemangati hari-hariku menjalani hidup dari waktu ke waktu,dari hari ke hari.Senyum mereka yang membuatku lebih bergairah dalam bekerja dan menjalani semua kesah.Meski kadang letih mendera sepulang bekerja namun cukup terobati ketika mereka tersenyum dan memelukku dengan erat.Istirahat sejenak menulis cerpen ini karena aku harus membuatkan susu untuk valen dan vaness.

Aku siap melanjutkan cerpen ini setelah tadi sempat berhenti menulis karena harus tunaikan kewajiban rutinitas membuatkan susu untuk kedua peri cantikku.Hem tadi melanjutkan cerita mengenai kebahagiaanku tiada habisnya.Saat-saat terindah adalah saat menemani mereka menjelang tidur.Aku selalu bersenandung kecil atau bernyanyi kecil untuk menghantarkan mereka tidur.

''Valen bobok oh valen bobok kalo tidak bobo di gigit nyamuk,lalu kuganti vaness bobok oh vaness bobok kalo tidak bobok digigit nyamuk''itu lagu lyriknya sengaja ku ubah agar mereka senang mendengarkan senandungku haha adalagi kadang aku besholawat pelan pelan .

''Salallah alla muhammad Salallah Alaihi wassalam'Salallah Alaihi Muhammad Sallah alaihi Wasalim atau Innashalati Wanusuki Wamayaya Wama Mati Lillahi Rabbil alamin La haula wala huawata Illa billah''

Kalo sudah dengar senandungku yang tidak begitu syahdu pasti mereka lelap.Tapi ada kebiasaan vaness kalo belu minum susu sambil pegangin ujung telinganya dia tidak bisa tidur,lain halnya valen sebelum tidur dia selalu bernyanyi juga tapi aku gak tahu lagu apa itu,hahaha lucu dan menggemaskan pokoknya.

Setelahnya mereka lelap mulailah aksiku mencuri waktu untuk sekedar menulis puisi atau sajak yang hmm isinya tergantung mood suasana hatiku.Kala itu aku sedang dilanda'kegundahan yang luar biasa membuatku tidak bisa tidur dan tidak selera makan.Kalian tahu kecamuk apa yang menyerang pikiranku? Aku resah memikirkan aku ini hanya penulis kacangan yang hobby menulis puisi atau sajak yang kadang ngalor ngidul isinya emosi sesaat saja.Aku hanya mampu menulis dan menulis padahal cita-citaku ingin membuat buku kumpulan puisi tidak akan kesampaian karena aku tahu batas kemampuanku.Aku sadar sesadar mungkin bahwa diriku hanya sanggup menulis saja.Jauh rasanya punya angan untuk bisa menerbitkan karya ku yang jauh dari kesempurnaan.Kenapa kukatakan demikian?Berangkat dari statusku hanya ibu rumah tangga dan karyawan biasa yang tidak mengantongi Ijazah sarjana sastra atau yang lainnya.Aku adalah seorang ibu dan juga istri yang punya tugas bekerja dan mengurus keluarga.Aku kerap mencuri waktu untuk menulis.Terkadang jam kantor yang senggang jam istirahat aku gunakan untuk menulis atau tengah malam begini daat mereka semua anak anak dan suamiku sudah terlelap dan bermimpi indah barilah aku memulai menulis.Ya paling tidak aku tidak menyita waktuku yang seharusnya untuk suami dan anak-anak.Aku dalam kegamangan luar biasa dan sedih bahwa mampuku hanya beli susu dan kebutuhan keluarga untuk 1bulan serta biaya operasional 1 bulan.Lain itu aku benar benar tidak mampu.Makanya aku sering menulis Puisi sajak sajakku tersimpan di dalam kaleng susu bekas anakku/ berserak diantara debu yang tertumpuk di sudut waktu.Ya itulah jujurku bahwa sajak sajak ku yang berharga adalah kaleng susu anak anakku.Untuk masa depan mereka asupan gizi harus tercukupi agar besar nanti jadi anak anak yang cerdas juga sholeha ya itupun tergantung pendidikan dan tingkat itelegensi sang anak.


Malam semakin larut dan berganti pagi,kulihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 02.59 pagi.Wah hari sudah pagi dan mataku sudah terasa lelah dan sedikit terasa sepet.Aku bermaksud menyudahi menulis,lalu ku rebahkan tubuhku yang letih diatas pembaringan.Aku terlelap dalam beberapa saat namun kembali terbangun karena tangis Valen memecah hening,saatnya harus minum susu.Dengan menahan kantuk aku tetap membuat susu untuk valen.Kemudian tak lama terdengar suara panggilan adzan subhuh menggema kesegala penjuru.Saatnya bangun untuk sholat subhuh kemudian kurebahkan kembali tubuhku karena mataku masih terasa ngantuk.Udara pagi menyelinap masuk ke kaca jendela kamarku.Dan mimpipun telah usai dijemput remang jingga cahya mentari yang mulai menghangatkan sudut ruang tamu.Aku bergegas mandi dan menyiapkan Valen untuk sekolah.Meski saat berangkat nanti dia diantar oleh pengasuh.Justru Valen sudah bangun dari pukul 5 pagi tadi.Seperti biasa bangun pagi dia selalu BAB,tak lupa senyumnya kala membuka mata kunikmatibegitu indah.Valen selalu tersenyum ketika bangun pagi,malah terkadang celoteh paginya yang membangunkan tidurku.''mamamamma tatatata'' celoteh paginya dan mulai merangkak kesana kemari.Membangunkan kakaknya dan bermain.Setelah selesai mengurus valen dan Vanes yang akan siap siap kesekolah,aku memasak pagi.Kemudian mandi dan bergegas berangkat kerja.Kuciumi kedua peri cantikku.Dan rupanya Valen mencium tanganku dan memcium keningku dan hal ini telah lebih dulu di lakukan Vanes.Oh senangnya sambik kukatakan pada mereka berdua : ''Vaness, mama berangkat ya baik baik disekolah ya nak perhatikanbu Guru yg sdg menjelaskan pelajaran.Valen ,mama berangkat,jangan nakal ya sayang,mimik susu dan maem yang banyak ya..biar cepat besar'' selorohku pada anak-anak.Kemudian aku bergegas menyiapkan motor dan tak lpa membawa lap top yang rusak untuk ku servis nitip pada teman.Berharap Lap Top cepat selesai diperbaiki supaya aku bisa mengetik tengah malam dan tidak tersiksa jemariku seperti saat sekarang.Jariku terasa memar dan kaku.Ohh tapi berusaha kulupakan rasa sakit dan lelahku ku coba mengejar waktu yang hanya sisa 8 hari lagi batas pengumpulan naskah cerpen.

Siang ini kutulis cerpen ini saat aku berada di kantor diwaktu senggang ku menjelang istirahat jam kerja.Di tengahnya teman-teman kantor bercanda ria dan sedang membahas anjing Pomeranian.Karena Ahim berniat akan membeli seekor anjing yang dilihat dari iklan situs toko Bagus.
Sedangakan yana dan dewi sedang asyik main game di hp mereka.Aku tetap saja fokus dan berfikir mengembangakan cerpen ini sampai dimana ending yang kuharapkan.Sebenarnyajam ini sudah waktunya untuk makan siang tapi Yana,Dewi dan Ahi tidak beranjak untuk pergi makan siang.Justru mereka bertiga makin seru bermain game Angry Bird.Jadi akupun enggan utuk beranjak dari mejaku untuk pergi makan siang,toh belum begitu lapar.

Semoga hari ini tidak sesibuk kemarin nbanyak kerjaan karena banyak keluar barang jadi pulang kantor agak telat.Biasanya aku pulang pukul 16.30 akan tetapi kemarin aku pulang pukul 18.30 tapi pulang nya masih harus mampir warnet sebentar.Pulang nanti aku juga berniat untuk mampir ke warnet sebentar.
Terkadang melintas dibenakku wajah anak anakku.Ada rasa ingin segera pulang bertemu mereka.''Valen dan Vaness sayang mama pergi pagi pulang sore demi kalian sayang,demi masa depan kalian karena mama ingin kalian sekolah tinggi''Gumamku dalam hati .Dan semoga mereka semakin mengerti.Terkadang aku tidak tega saat aku akan berangkat kerja valen menagis seolah dia tidak mau ditinggal.Aku merasa sedih juga tapi aku pelan pelan membujuk nya agar tangisnya terhenti.Lalu aku suruh pengasuhnya untuk membawa nya bermain agar tidak melihatku pergi.
Apa yang kulakukan adalah demi kaleng susu anak anakku.Dan kepenatanku tentang hari hari yang kujalani kutuangkan dalam puisi dan sajak-sajakku.Memang tak sempurna masih banyak kesalahan disana sini tapi aku terus belajar dan belaja dari para senior di facebook.Aku sering membaca postingan puisi-puisi para senior yang di tag di berandaku.Wah senang rasanya di tag beberapa notes puisi yang sangat bagus bagus dan kaya makna,hmm masih jauh rasanya puisiku dari sempurna.Aku hanya berusaha menulis dan menulis meski tulisanku akhirnya teronggok di sudut waktu.Hanya kunikmati sendiri dan ku bongkar pasang sendiri.Ada beberapa kawan senior memberi saran untu mengirikan puisi -puisiku ke media media cetak.Namun aku tidak pd untuk itu.Tapi pernah ku coba kirim ke harian lokal dan alhasil puisiku pernah di muat di harian lokal di kota semarang dan tangerang.Aku sihh masih ingin mencoba untuk mengirim ke beberapa media lain.Tetapi harus bongkar pasang puisi dulu supaya lebih maksimal dan rajin berkonsultasi atau sharring ke para senior yang bersedia berbagi ilmu menulisnya.Entahlah sajak sajak kaleng susu itu terus menumpuk dan kusimpan di gudang belakang.Biarkan saja sampai anak anakku kelak tahu dan bangga bahwa mamanya punya tulisan tulisan meski belum terpublikasi atau belum jadi buku.Siapa tahu kak mereka yang meneruskan cita citaku untuk membuat buku kumpulan puisi.Dan semoga diantara valen atau vaness ada yang punya talenta untuk menulis.
Sajak sajak ku hening tak bergeming nanar di ujung pertigaan malam membuncah bersama embun pagi yang mulai merintik.
sajak sajaku usang berselimut debu dan berserak di beranda jiwaku.
Hanya aku yang menikmati indahnya dalam sunyi berbincang denganNya di pertigaan MalamNya.Melarut asaku di segelas waktu untuk tetap melangkah melaui hari demi buah hatiku tercinta.Sajak pagi pulang petang untuk kaleng susu buah hatiku.Hidup adalah perjuangan bagiku jangan pernah menyerah sebelum perang.

Meski tubuhku telah didera letih yang menghujat,namun asa di jiwaku tak surutan.Ada embun pagi yang sejukkan jiwaku membasuh pekatnya segala rasa yang berkecamuk dalam jiwa.Ada sinar mentari pagi yang menghangatkan jiwaku menjemput mimpiku setiap pagi.Ada senja yang menjinggakan cakrawala diantara lembayung,dan ada malam yang membawakan aku purnama yang tersenyum dan bertabur gemintang yang berkerlip.Dan senandung sunyiku tak kan pernah kuhentikan sampai mata ini kan terpejam karena nyawa terpisah dari ragaku.Biarkanlah sunyi tetap pekat dalam hatiku,dan senandung sunyi tetap menjadi namaku.Sajak kaleng susu anak anakku akan tetap kutuliskan,meski kesanggupan dayaku hanya mampu menulis dan menulis.Dengan Sajak itu aku akan tetap semangat bekerja dan berusaha menjadi ibu yang baik bagi anak anakku dan istri yang baik bagi suamiku.Sajak itu tetap kan kusimpan dalam jiwaku meski hanya akan terbengkalai di sudut ruang yang berdebu.Biarlah tumpukan sajak sajak itu memenuhi kaleng kaleng kosong bekas susu anak anakku.Jemari ini tetap akan menari untuk merangkai aksara,meracik abjad -abjad kehidupanku.Tak kan berhenti apapun yang terjadi aku tetap kan berjuang.Sajak-sajak Kaleng Susu adalah keringatku untuk membeli senyum yang indah di bibir wajah yang bening kedua peri kecilku yang ayu dan lucu.
Pesan dan kesan jangan pernah menyerah pada keadaan kelak akan indah pada waktunya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar